Pada zaman dahulu, untuk memperoleh barang-barang kebutuhan, masyarakat melakukan kegiatan tukar-.menukar barang atau barter. Hingga kini kegiatan barter masih berlaku dalam kehidupan suku-suku di pedalaman, khususnya di daerah yang terpencil. Misalnya, garam dan tebakau ditukar dengan damar atau hasil hutan yang lain. Tempat dan hari penukaran barang sudah ditentukan.
Cara itu dianggap merepotkan dan terasa sulit dilakukan. Cara tersebut memang kurang praktis. Seseorang yang memerlukan suatu barang harus membawa barang miliknya ke suatu tempat untuk ditukar dengan barang yang diinginkanya.
Zaman pun makin lama makin maju. Pemikiran orang makin berkembang. Orang mencari cara yang dianggap mudah untuk mendapatkan barang. Akhirnya, ditemukan alat atau barang tertentu sebagai alat tukar. Alat atau barang tersebut telah disepakati bers. Alat tukar yang dipakai pada saat itu adalah emas, perak, tembaga, besi, mutiara dan lain-lain. Alat tukar seperti itu disebut uang-barang. Maksud uang barang adalah barang-barang berharga yang dapat berfungsi sebagai alat tukar. Sama halnya dengan uang yang berfungsi sebagai alat tukar.
Namun, bagaimana cara menggunakan alat tukar tersebut ?? Dengan apa orang pada zaman dulu melakukan kegiatan membeli dan menjual barang?? Nah, coba perhatikan contoh di bawah ini.
Pak andi memiliki karung beras. Menjelang tahun ajaran baru ia membutuhkan buku-buku sekolah untuk anaknya. Pak andi pun menukar sekarung berasnya dengan kepingan perak. Selanjutnya, pak andi menukarkan perak tersebut dengan buku. Jika kepingan perak itu masih tersisa, maka dapat ditukar dengan barang-barang lainnya. Cara saling bertukar barang ternyata tidak praktis karena nilai atau harga setiap barang sulit diukur. Untuk menciptakan nilai tukar, maka kemudian dibuatlah uang.
Sejak zaman kerajaan dahulu, nenek moyang kita sudah menciptakan mata uang. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya banyak uang kuno dari hasil penggalian benda-benda purbakala di berbagai tempat.
Dengan diciptakannya uang sebagai alat tukar, maka orang makin mudah untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Keberadaan uang telah menjadikan kegiatan jual beli berlangsung lebih praktis. Uang mudah disimpan dan dibawa. Dengan uang, mahal atau murahnya suatu barang juga mudah dinilai dan diukur.
Pada zaman modern sekarang, kegiatan jual beli sudah dilakukan dengan uang. Uang menjadikan kegiatan jual beli berjalan lebih lancar. Keberadaan uang juga berpengaruh pada makin sering dan makin banyaknya kegiatan jual beli yang dilakukan masyarakat.
Cara itu dianggap merepotkan dan terasa sulit dilakukan. Cara tersebut memang kurang praktis. Seseorang yang memerlukan suatu barang harus membawa barang miliknya ke suatu tempat untuk ditukar dengan barang yang diinginkanya.
Zaman pun makin lama makin maju. Pemikiran orang makin berkembang. Orang mencari cara yang dianggap mudah untuk mendapatkan barang. Akhirnya, ditemukan alat atau barang tertentu sebagai alat tukar. Alat atau barang tersebut telah disepakati bers. Alat tukar yang dipakai pada saat itu adalah emas, perak, tembaga, besi, mutiara dan lain-lain. Alat tukar seperti itu disebut uang-barang. Maksud uang barang adalah barang-barang berharga yang dapat berfungsi sebagai alat tukar. Sama halnya dengan uang yang berfungsi sebagai alat tukar.
Namun, bagaimana cara menggunakan alat tukar tersebut ?? Dengan apa orang pada zaman dulu melakukan kegiatan membeli dan menjual barang?? Nah, coba perhatikan contoh di bawah ini.
Pak andi memiliki karung beras. Menjelang tahun ajaran baru ia membutuhkan buku-buku sekolah untuk anaknya. Pak andi pun menukar sekarung berasnya dengan kepingan perak. Selanjutnya, pak andi menukarkan perak tersebut dengan buku. Jika kepingan perak itu masih tersisa, maka dapat ditukar dengan barang-barang lainnya. Cara saling bertukar barang ternyata tidak praktis karena nilai atau harga setiap barang sulit diukur. Untuk menciptakan nilai tukar, maka kemudian dibuatlah uang.
Sejak zaman kerajaan dahulu, nenek moyang kita sudah menciptakan mata uang. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya banyak uang kuno dari hasil penggalian benda-benda purbakala di berbagai tempat.
Dengan diciptakannya uang sebagai alat tukar, maka orang makin mudah untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Keberadaan uang telah menjadikan kegiatan jual beli berlangsung lebih praktis. Uang mudah disimpan dan dibawa. Dengan uang, mahal atau murahnya suatu barang juga mudah dinilai dan diukur.
Pada zaman modern sekarang, kegiatan jual beli sudah dilakukan dengan uang. Uang menjadikan kegiatan jual beli berjalan lebih lancar. Keberadaan uang juga berpengaruh pada makin sering dan makin banyaknya kegiatan jual beli yang dilakukan masyarakat.